Sedikitnya 80 persen jalan yang ada di sepanjang Malioboro tepatnya dari depan Malioboro Mall hingga Titik Nol Kilometer akan di mural oleh para pelukis di Kota Yogyakarta. Kegiatan seni lukis jalan itupun akan dilaksanakan 15 November 2009 tepat pukul 00.00 WIB.
Kegiatan itupun merupakan prakarsa Kodim 0734, Poltabes dan Pemkot Yogyakarta untuk memperingati Hari Pahlawan tahun 2009 ini. Kegiatan itupun dibungkus dalam tajuk Jogja Wall Nations.
Menurut Komandan Kodim 0734 Yogyakarta, Letkol (Inf) Arudji Anwar, pihaknya akan menyediakan 1000 papan triplek yang akan dipasang di atas jalan Malioboro tersebut. "Konsepnya memang mural tetapi kita ingin mural ini dalam bentuk mobile sehingga hasilnya nanti bisa dipampang di beberapa sudut di Yogyakarta," terangnya, Kamis (5/10).
Dikatakan Arudji, tema kegiatan kali ini adalah panglima Besar Jenderal Soedirman. Menurutnya melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin menanamkan jiwa kebangsaan/nasionalisme bagi kaum muda di Yogyakarta. "Saya prihatin saat sidak ke pondokan mahasiswa dan pelajar di Yogya tidak ada satupun gambar pahlawan, yang ada justru gambar Fidel Castro dan Che Guevara. Ini menyedihkan," tandasnya.
Dengan tema tersebut dia berharap, kaum muda yang merupakan obyek mural itu akan berusaha keras mempelajari tentang sosok Panglima Besar Soedirman dan mengeksplorasinya dalam bentuk mural.
Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, mural di sepanjang Malioboro itupun sengaja dilakukan malam hari karena roh mural itu sendiri adalah seni grafity atau seni lukis dinding yang dilakukan pada malam hari. "Kalau dilakukan di siang hari namanya bukan mural tetapi lomba menggambar," tegasnya.
Selain itu lanjut dia, jika dilakukan di siang hari maka akan bercampur dengan aktivitas komunitas Malioboro
Kegiatan itupun merupakan prakarsa Kodim 0734, Poltabes dan Pemkot Yogyakarta untuk memperingati Hari Pahlawan tahun 2009 ini. Kegiatan itupun dibungkus dalam tajuk Jogja Wall Nations.
Menurut Komandan Kodim 0734 Yogyakarta, Letkol (Inf) Arudji Anwar, pihaknya akan menyediakan 1000 papan triplek yang akan dipasang di atas jalan Malioboro tersebut. "Konsepnya memang mural tetapi kita ingin mural ini dalam bentuk mobile sehingga hasilnya nanti bisa dipampang di beberapa sudut di Yogyakarta," terangnya, Kamis (5/10).
Dikatakan Arudji, tema kegiatan kali ini adalah panglima Besar Jenderal Soedirman. Menurutnya melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin menanamkan jiwa kebangsaan/nasionalisme bagi kaum muda di Yogyakarta. "Saya prihatin saat sidak ke pondokan mahasiswa dan pelajar di Yogya tidak ada satupun gambar pahlawan, yang ada justru gambar Fidel Castro dan Che Guevara. Ini menyedihkan," tandasnya.
Dengan tema tersebut dia berharap, kaum muda yang merupakan obyek mural itu akan berusaha keras mempelajari tentang sosok Panglima Besar Soedirman dan mengeksplorasinya dalam bentuk mural.
Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, mural di sepanjang Malioboro itupun sengaja dilakukan malam hari karena roh mural itu sendiri adalah seni grafity atau seni lukis dinding yang dilakukan pada malam hari. "Kalau dilakukan di siang hari namanya bukan mural tetapi lomba menggambar," tegasnya.
Selain itu lanjut dia, jika dilakukan di siang hari maka akan bercampur dengan aktivitas komunitas Malioboro
0 komentar:
Posting Komentar